Jumat, 16 Juni 2017

Kepemimpinan Situasional dan Tingkat Kesiapan Pengikut

Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi sebuah kelompok untuk mencapai suatu visi atau serangkaian tujuan tertentu yang ditetapkan. Seseorang bisa memperoleh peran pemimpin hanya karena posisinya dalam organisasi tersebut. Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.
Gaya kepemimpinan, mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu.
Hersey dan Blanchard (1992) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan perwujudan dari tiga komponen, yaitu pemimpin itu sendiri, bawahan, serta situasi dimana proses kepemimpinan tersebut diwujudkan. Menurut Hersey dan Blanchard, pimpinan (p) adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi. Organisasi akan berjalan dengan baik jika pimpinan mempunyai kecakapan dalam bidangnya, dan setiap pimpinan mempunyai keterampilan yang berbeda, seperti keterampilan teknis dan konseptual.
Sedangkan bawahan adalah seorang atau sekelompok orang yang merupakan anggota dari suatu perkumpulan atau pengikut yang setiap saat siap melaksanakan perintah atau tugas yang telah

Rabu, 07 Juni 2017

Analisis Industri menggunakan Pendekatan Porter

Michael Porter, berpendapat bahwa sebuah perusahaan haruslah memperhatikan  intensitas persaingan dalam industri. Tingkat intensitas ini ditentukan oleh kekuatan kompetitif dasar. Menurut Porter Kekuatan kolektif menentukan potensi keuntungan tertinggi di industri, di mana potensi keuntungan diukur dari segi seberapa lama pengembalian modal atas modal yang diinvestasikan. Dalam pemindaian industri, perusahaan harus menilai enam kekuatan:
1.         Ancaman pendatang baru
2.         .Persaingan dengan perusahaan-perusahaan yang lain
3.         Ancaman produk atau jasa pengganti
4.         Kekuatan tawar-menawar pembeli
5.         Daya tawar pemasok                
6.         Pengaruh Pemangku kepentingan

1.         Ancaman pendatang baru
Pendatang baru untuk industri biasanya membawa kapasitas baru, keinginan untuk mendapatkan pangsa pasar, dan sumber daya yang substansial. Oleh karena itu, pendatang baru merupakan ancaman terhadap sebuah perusahaan. Ancaman saat penetrasi tergantung pada hambatan masuk yang ada dan reaksi yang ada dari pesaing. Hambatan saat melakukan penetrasi pasar adalah obstruksi yang membuat sebuah perusahaan kesulitan untuk masuk ke sebuah industri. Beberapa hambatan untuk masuk kedalam suatu pasar adalah:
·      Skala ekonomi
·      Diferensiasi produk
·      Kebutuhan modal
·      Switching biaya
·      Akses ke saluran distribusi
·      Ukuran biaya kerugian independen
·      Kebijakan pemerintah
·       
2.       Persaingan dengan perusahaan-perusahaan yang lain
 Dalam kebanyakan industri, perusahaan saling tergantung. Sebuah langkah kompetitif oleh satu perusahaan dapat diharapkan memiliki efek yang nyata pada pesaingnya dan dengan demikian dapat menyebabkan pembalasan. Menurut Porter, persaingan sengit terkait dengan adanya beberapa faktor, termasuk :
·      Number of competitor
·      Rate of Industry growth
·      Product of service
·      Amount of fixed cost
·      Capacity

TRANSFER PRICING DAN METODOLOGINYA

Transfer Pricing
Transfer pricing adalah suatu kebijakan perusahaan dalam menentukan harga transfer suatu transaksi baik itu barang, jasa, harta tak berwujud, atau pun transaksi finansial yang dilakukan oleh perusahaan. Terdapat dua kelompok transaksi dalam transfer pricing, yaitu intra-company dan inter-company transfer pricing. Transfer pricing merupakan transaksi barang dan jasa antara beberapa divisi pada suatu kelompok usaha dengan harga yang tidak wajar, bisa dengan menaikkan (mark up) atau menurunkan harga (mark down
Lingkungan pasar yang kompetitif, menuntut perusahaan paham betul tentang bagaimana mengatasi permasalahan penentuan harga  transfer. Terlebih pengaruh lingkungan tentu akan memberikan pengaruh terhadap bagaimana perusahaan menentukan harga serta metode yang digunakan. Dalam skala internasional penentuan metode transfer pricing dapat menjadi suatu hal yang sangat penting untuk beberapa pihak antara lain untuk  kepastian atau jaminan bagi investor minoritas atau untuk kreditor di anak perusahaan serta menentukan berapa banyak pendapatan ataupun kehilangan dari transaksi dengan pihak terkait sebagai akibat dari pengaturan pajak. Ada beberapa metode transfer pricing antara lain:
a.      Berdasarkan harga dan berdasarkan biaya
Keuntungan menggunakan metode berdasarkan harga antara lain harga pasar adalah perusahaan akan mendapatkan harga sumberdaya atau material dengan harga yang sesuai dengan harga pasar dengan pusat orientasi profit yang terdesentraliasi.  Metode harga pasar ini juga membantu deferensiasi

PENTINGNYA PEMAHAMAN TENTANG CROSS CULTURE MANAGEMENT PADA PRAKTIK BISNIS INTERNASIONAL

Kebudayaan (Tylor) adalah suatu yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, kesanggupan serta kebiasaan lain yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan suatu wilayah atau negara merepresentasikan kebudayaan suatu masyarakat. Bagaimana mereka hidup, hubungan sosial, sikap serta kepribadian, dan lain sebagainya.  

Dalam konteks bisnis internasional, menjadi penting bagi pelaku bisnis untuk memahami karakteristik suatu masyarakat melalui kebudayaanya. Setiap segmen (negara) memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam konteks pemasaran internasional, pemahaman mengenai kebudayaan lokal berguna dalam pengambilan keputusan tentang target pasar dan memposisikan produk (positioning product) kaitanya  dengan preferensi konsumen seperti selera, gaya hidup, daya beli, desain produk, strategi pemasaran dan lainya. Dalam konteks manajemen sumberdaya manusia pemahaman kebudayaan suatu negara berkaitan dengan analisa bagaimana  etos kerja masyarakatnya, bagaimana pengambilan keputusan (otokratif atau parsitipatif), orientasi pribadi (kolektivisme atau individualism), gender dan lainya.

Budaya juga memiliki pengaruh terhadap perusahaan dan manajemenya. Menurut George Stonehouse  dalam buku Global and Transnational Business, budaya suatu perusahaan terbentuk dari beberapa faktor antara lain: (a) Budaya nasional baik budaya negara asal maupun negara dimana perusahaan beroperasi; (b) Budaya Industri; (c) Ukuran perusahaan; (d) Sejarah perusahaan; (e) Manajemen dan gaya kepemimpinan; (f)Gaya bekerja karyawan.


Untuk mengidentifikasi karakteristik budaya, ada beberapa model yang sering digunakan untuk menilai karakteristik individu atau masyarakat. Dianataranya adalah model Hofstede (1980) mengkasifikasikan 5 dimensi karakteristik masyarakat di dunia  berdasarkan tingkat power distance, uncertainty avoidance, individualism/collectivism, masculinity/feminity, dan long-term orientation. Sedangkan Trompernaars (1993) menganalisa kebudayaan masyarakat suatu negara berdasarkan relationship with people, time, dan relating to nature.

Lingkungan Bisnis Global dalam Konteks Ontologi, Aksiologi, dan Epistemologi

1.    Konteks Ontologi
Lingkungan bisnis Global adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang perusahaan dan lingkungan perusahaan baik eksternal dan internal. Bagaimana lingkungan bisnis (politik, makroekonomi, demografi, dan peraturan negara) memberikan pengaruh terhadap kegiatan bisnis. Lingkungan bisnis global juga membahas tentang bagaimana sistem pasar di berbagai negara, struktru pasar, dan peran pemerintah.

2.    Konteks Aksiologi
Lingkungan Bisnis Global adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana gambaran lingkungan bisnis global. Bagaimana lingkungan bisnis global memberikan pengaruh terhadap kebijakan bisnis perusahaan. Pemahaman tentang materi lingkungan bisnis global bisa digunakan acuan dalam proses menganalisa risiko,  analisa lingkungan eksternal dan internal, pengambilan kebijakan bisnis seperti ekspansi, akuisisi, dan strategi bisnis lainya yang berkaitan dengan bagaimana mencapai tujuan.
Perlunya mempelajari materi tentang lingkungan bisnis global lainya adalah karena adanya kemajuan teknologi yang berakibat pada pergeseran lingkungan, sosial, organisasi, peraturan dan sebagainya.

3.    Konteks  Epistemologi

Proses mempelajari lingkungan bisnis global dimulai dari pemahaman lingkungan bisnis perusahaan baik eksternal maupun internal. Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta menganalisa peluang dan tekanan. Selanjutnya mempelajari tentang bagaimana mempelajari dan menganalisis lingkungan makro yang terdiri lingkungan politik, ekonomi, sosial budaya, demografi, dan teknologi. Proses analisis selanjutnya adalah analisis industri dan internal perusahaan

DEFINISI PERSEKUSI DAN ANCAMAN PIDANA

Pada akhir bulan Mei 2017 hingga awal Juni 2017 di berbagai media massa baik cetak maupun elektronik sedang hangat-hangatnya membahas topik mengenai persekusi. Saya sendiri baru pertama kali ini mendengar kata persekusi dan tidak tau apa arti kata tersebut. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi mengenai arti dari kata persekusi itu memiliki arti apa tanpa meng-kaitkan dengan pemberitaan apapun di media.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Persekusi adalah
persekusi/per·se·ku·si/ /pĂ©rsekusi/ v pemburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga dan disakiti, dipersusah, atau ditumpas;

memersekusi
/me·mer·se·ku·si/ v menyiksa, menganiaya: tanpa memikirkan lagi keadilan atau kemanusiaan, mereka ~ lawan politiknya bagai iblis
Menurut Damar Juniarto  (anggota organisasi yang tergabung dalam Koalisi Anti Persekusi dari Safenet) menyatakan dalam https://www.merdeka.com/peristiwa/apa-itu-persekusi-ini-penjelasannya.html
Persekusi itu beda dengan main hakim sendiri, dalam makna yang sebenarnya persekusi itu adalah tindakan memburu seseorang atau golongan tertentu yang dilakukan suatu pihak secara sewenang-wenang dan sistematis juga luas, jadi beda dengan main hakim sendiri. Dalam penjelasanya diketahui bahwa terdapat dua elemen dalam persekusi yang bertujuan untuk menyakiti secara fisik dan psikis.

Motivasi dalam organisasi (macam teori)

  1.       Pengertian Motivasi Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang mempunyai arti berpindah. Sehingga motivasi diarti...