Rabu, 07 Juni 2017

PENTINGNYA PEMAHAMAN TENTANG CROSS CULTURE MANAGEMENT PADA PRAKTIK BISNIS INTERNASIONAL

Kebudayaan (Tylor) adalah suatu yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, kesanggupan serta kebiasaan lain yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan suatu wilayah atau negara merepresentasikan kebudayaan suatu masyarakat. Bagaimana mereka hidup, hubungan sosial, sikap serta kepribadian, dan lain sebagainya.  

Dalam konteks bisnis internasional, menjadi penting bagi pelaku bisnis untuk memahami karakteristik suatu masyarakat melalui kebudayaanya. Setiap segmen (negara) memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam konteks pemasaran internasional, pemahaman mengenai kebudayaan lokal berguna dalam pengambilan keputusan tentang target pasar dan memposisikan produk (positioning product) kaitanya  dengan preferensi konsumen seperti selera, gaya hidup, daya beli, desain produk, strategi pemasaran dan lainya. Dalam konteks manajemen sumberdaya manusia pemahaman kebudayaan suatu negara berkaitan dengan analisa bagaimana  etos kerja masyarakatnya, bagaimana pengambilan keputusan (otokratif atau parsitipatif), orientasi pribadi (kolektivisme atau individualism), gender dan lainya.

Budaya juga memiliki pengaruh terhadap perusahaan dan manajemenya. Menurut George Stonehouse  dalam buku Global and Transnational Business, budaya suatu perusahaan terbentuk dari beberapa faktor antara lain: (a) Budaya nasional baik budaya negara asal maupun negara dimana perusahaan beroperasi; (b) Budaya Industri; (c) Ukuran perusahaan; (d) Sejarah perusahaan; (e) Manajemen dan gaya kepemimpinan; (f)Gaya bekerja karyawan.


Untuk mengidentifikasi karakteristik budaya, ada beberapa model yang sering digunakan untuk menilai karakteristik individu atau masyarakat. Dianataranya adalah model Hofstede (1980) mengkasifikasikan 5 dimensi karakteristik masyarakat di dunia  berdasarkan tingkat power distance, uncertainty avoidance, individualism/collectivism, masculinity/feminity, dan long-term orientation. Sedangkan Trompernaars (1993) menganalisa kebudayaan masyarakat suatu negara berdasarkan relationship with people, time, dan relating to nature.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Motivasi dalam organisasi (macam teori)

  1.       Pengertian Motivasi Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang mempunyai arti berpindah. Sehingga motivasi diarti...