Selasa, 10 Oktober 2017

PRODUK DAN STRATEGI MERK DALAM PEMASARAN INTERNASIONAL

A.    DEFINISI PRODUK
Menurut Kotler (2001), produk  didefinisikan semua  yang dapat  ditawarkan kepada  pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau  dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan  atau kebutuhan  pemakainya. Sementara itu  menurut Keegan (1999), produk merupakan kumpulan berbagai atribut fisik, psikologis,  jasa atau layanan,  dan  simbolik yang secara kolektif  membentuk  kepuasan atau manfaat bagi para pembeli atau pemakai. Suatu produk juga  dapat didefinisikan  dengan  sifat-sifat fisik  atau karakteristik  yang melekat pada produk tersebut seperti berat, ukuran, dan material. Definisi  ini dapat  diperluas dengan memasukan beberapa hal seperti warna, tekstur, gaya, dan bentuk.
1.      KLASIFIKASI PRODUK
Pada dasarnya produk dapat  diklasifikasikan ke dalam berbagai kriteria.  Seperti produk yang diklasifikasikan berdasarkan pengguna  dibedakan menjadi produk konsumen  dan produk industri. Berdasarkan bagaimana barang itu dibeli hingga kerangka pengklasifikasian produk berkembang untuk pemasaran secara global. Dalam pemasaran internasional produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu produk lokal, produk internasional, dan produk global.
a.      Produk lokal
Produk lokal atau produk domestik adalah produk yang memiliki pasar potensial di suatu negara dan bertahan dalam lingkup domestik. Meskipun secara kemampuan produk tersebut mampu untuk memasuki pasar internasional. Kadangkala produk nasional bisa dimunculkan oleh perusahaan global yang berusaha melayani kebutuhan dan preferensi pasar Negara tertentu. Misalnya Coca-Cola mengembangkan minuman non-karbonasi dengan rasa ginseng yang hanya dijual di Jepang.

PENILAIAN KINERJA DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB II
PEMBAHASAN

A. PROSES PENILAIAN

Penilaian kinerja merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan pegawai dalam suatu organisasi. Menurut Gary Dessler (2008 : 290), penilaian kinerja adalah suatu prosedur yang mengaitkan pengaturan standar kerja, mengukur kinerja terkini dari karyawan yang dibandingkan dengan standar dan memberi timbal balik pada karyawan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dan menghilangkan kinerja yang buruk atau melanjutkan kinerja yang sudah baik. Sementara pengertian penilaian kinerja menurut Noe, et al, (2000) bahwa penilaian kinerja hanya merupakan  salah satu bagian dari proses manajemen kinerja secara luas. 
Manajemen kinerja didefinisikan sebagai suatu proses dimana manajer yakin bahwa aktivitas dan output karyawan telah sesuai dengan sasaran organisasi.Pemahaman mengenai kinerja yang diharapkan menjadi starting point dalam penilaian kinerja. Seluruh pegawai harus memahami konsep kinerja yang diterapkan dan memahami apa yang diharapkan dari mereka.Kemudian, selutuh pihak yang terkait dengan penilaian kinerja harus memahami aspek-aspek yang akan dijadikan penilaian kinerja. Melalui pemahaman ini, kesalahpahaman mengenai penilaian kinerja dapat diminimalisir.
Instrumen penilaian kinerja yang valid dan reliabel merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Melalui instrumen ini, akan dapat terdeteksi, pegawai yang mempunyai kinerja sesuai dengan yang diharapkan dan pegawai yang belum mampu mencapai kinerja yang diharapkan. Kepentingan adanya instrumen yang valid dan reliabel akan sangat terasa manakala hasil penilaian dikaitkan dengan apresiasi dan program pengembangan pegawai.
Selain hal-hal tersebut, hal terpenting dalam proses penilaian kinerja adalah kepedulian pimpinan organisasi terhadap perlunya penilaian kinerja. Pimpinan organisasi yang mempunyai komitmen tinggi terhadap penilaian kinerja akan selalu berusaha mencari cara-cara terbaik dan tepat dalam melakukan penilaian kinerja serta melaksanakannya secara konsisten. Proses penilaian kinerja antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Penentuan sasaran
Penentuan sasaran sebagaimana telah disebutkan harus spesifik, terukur, menantang dan didasarkan pada waktu tertentu. Di samping itu perlu pula diperhatikan proses penentuan sasaran tersebut, yaitu diharapkan sasaran tugas individu dirumuskan bersama-sama antara atasan dan bawahan.
2.      Penentuan standar kinerja
Pentingnya penilaian kinerja menghendaki penilaian tersebut harus benar-benar objektif, yaitu mengukur kinerja karyawan sesungguhnya yang disebut dengan job related. Sistem penilaian kinerja harus mempunyai standar, memiliki ukuran yang dapat dipercaya dan mudah digunakan.

TANAMAN KAKAO DAN PRODUK OLAHANYA

1.            Jenis Tanaman Kakao
Kakao adalah tanaman yang diperkirakan berasal dari hutan di Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara. Tanaman ini pertama kali dibudidayakan oleh Suku Aztec dan Suku Maya dimana biji dari tanaman kakao dikeringkan di bawah sinar matahari yang kemudian dijadikan adonan cokelat (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2010:4). Tanaman kakao mulai diperkenalkan ke Eropa oleh bangsa Spanyol pada tahun 1550. Sementara di Indonesia, tanaman kakao diperkenalkan pertama kali di daerah Sulawesi Utara oleh bangsa Spanyol pada tahun 1560 (Prawoto, 2008:12). Secara taksonomi, tanaman kakao tergolong dalam marga Theobroma dengan suku Sterculiaceae. Buah kakao secara umum dibedakan menjadi tiga yaitu:
a.             Kakao Criollo
Kakao Criollo merupakan jenis tanaman kakao yang menghasilkan biji kakao dengan mutu sangat baik dan dikenal sebagai cokelat mulia atau premium. Buah kakao Criollo berwarna merah atau berwarna hijau. Kulit buah kakao Criollo cenderung kasar, tebal, lunak, dan mudah dipecah. Ukuran biji buah besar dan bulat dengan dengan kadar lemak yang relatif rendah.
b.            Kakao Forastero
Kakao jenis Forastero menghasilkan biji cokelat dengan mutu sedang (bulk cacao). Buah kakao jenis Forastero berwarna hijau dengan kulit tebal. Biji buah tipis atau gepeng dengan cita rasa lebih pahit dibandingkan kakao Criollo. Tanaman kakao jenis Forastero juga disebut dengan kakao lidak yang memiliki pretumbuhan vegetatif lebih baik dan lebih tahan terhadap hama dan serangan penyakit.
c.       Kakao Trinitario
Jenis kakao Trinitario merupakan kakao jenis campuran atau hibridasi dari jenis Criollo dengan jenis Forastero yang menghasilkan biji fine flavour cocoa dan memiliki karakter yang heterogen. Tamanan jenis Trinitario memiliki keunggulan pertumbuhan yang cepat dan masa panen sepanjang tahun.
2.            Panen 
a.             Pemerahan buah
Panen adalah proses pemerahan buah kakao yang masak yang ditandai dengan perubahan warna, perubahan ciri fisik buah, serta jika buah diguncang maka biji mengeluarkan bunyi. Umur buah panen ditentukan sejak fase pembentukan buah sampai pada fase kematangan membutuhkan waktu kurang lebih 5 bulan (SCCP, 2013:6). Setelah proses pemerahan buah kakao, tahap selanjutnya adalah proses pemecahan buah kakao, pengambilan biji dari dalam buah, proses sortasi biji kakao basah.
b.            Fermentasi
Fermentasi adalah proses penguaraian senyawa yang tejadi di dalam biji kakao untuk membentuk aroma dan warna pada biji kakao. Fermentasi bertujuan untuk membentuk cita rasa khas cokelat serta mengurangi  rasa  pahit dan  sepat yang ada di dalam biji kakao yang masih basah (Pedoman Pengolahan Kakao Disbun, 2012:5). Proses fermentasi  mengakibatkan terjadinya  perubahan pada biji kakao seperti pulp yang akan

Motivasi dalam organisasi (macam teori)

  1.       Pengertian Motivasi Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang mempunyai arti berpindah. Sehingga motivasi diarti...