Senin, 25 Agustus 2014

postingan sangat telat " INI SUDAH TERLAMBAT UNTUK TERIAK TIDAK KARENA SUDAH BERKATA IYA "



Besowo, 25 Juli 2014
Pemilihan Umum presiden yang diselenggarakan pada hari rabu, 9 Juli 2014 lalu yang sekaligus bertepatan dengan datangnya bulan ramadhan disambut suka cita oleh seluruh bangsa Indonesia khususnya bagi mereka yang telah memiliki hak untuk memilih. Hiruk – pikuk pesta demokrasi yang hanya diikuti oleh dua kandidat kuat ini memang sangat panas dimana kedua kandidat memiliki basis masa dan pengatuh yang luar biasa. Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu Prabowo Subianto dan Mohamad Hatta. Sedangkan nomor dua ada Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri telah merampungkan tugasnya pada tanggal 22 Juli kemarin setelah 2 hari proses rekapitulasi suara nasional. Dimana real count menunjukkan pasangan Jokowi-JK menang dengan unggul sekian persen dari Prabowo-Hatta.
Pada kali ini saya hanya ingin membahas dan sedikit membahas peristiwa yang terjadi pada tanggal 22 Juli kemarin. Dimana seperti kita ketahui pada saat proses rekapitulasi nasional pihak dari Prabowo menyatakan sikap mengundurkan diri dari proses rekapitulasi suara nasional dengan alasan karena banyak sekali pelanggaran yang terjadi selama proses pemungutan dan perhitungan suara mulai dari tingkat TPS yang menurut kubu tim sukses Prabowo-Hatta KPU selalu mengabaikan semua pelanggaran yang merugikan pihak Prabowo-Hatta.
Saya termasuk satu dari sekian juta orang di Indonesia yang memberikan hak suara saya kepada pasangan Prabowo-Hatta. Saya sudah sejak dulu menyukai dan menjatuhkan pilihan kepada Prabowo sebagai pemimpin Indonesia selajutnya. Namun saya disini bukan kader ataupun pendukung fanatik dari beliau. Saya hanya satu dari sekian orang yang meyakini bahwa beliau mempu mengemban tugas menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan untuk periode lima tahun kedepan.
 Terlepas dari kenyataan yang memang tak sesuai harapan saya. Saya sangat menyayangkan sikap Prabowo yang menarik diri dari proses perhitungan suara dengan alasan diatas. Memang kita tidak bisa menampik masih banyak yang perlu dibenahi dalam proses pemungutan, perhitungan hingga proses rekapitulasi tingkat nasional. Namun jika kita berbicara tentang kecurangan yang masih terstruktur seperti yang disampaikan Prabowo, harusnya penyampaian keberatan sudah sejak dulu dilakukan pada saat proses perhitungan di tingat TPS dan proses rekapitulasi tingkat kelurahan dan tingkat kecamatan terlepas digubris apa tidaknya pelanggaran itu. Dan apabila pada saat itu tim sukses Prabowo-Hatta sudah menyampaikan pelanggaran – pelanggaran yang merugikan dan keberatan terhadap hasil perhitungan, harusnya para saksi yang ditempatkan di tingkat TPS, PPS dan KPUD tidak menandatangani berita acara perhitungan suara dimana di tingkat TPS adalah Model C1 dan C plano, begitu pula untuk saksi di tingkat PPS kelurahan, PPK, dan KPU daerah sebagai wujud keberatan atas pelanggaran yang terjadi dan sebagai wujud keberatan. Namun pada kenyataanya dapat diselenggarakanya proses rekapitulasi nasional salah satu indikatornya adalah telah rampungnya rekapitulasi daerah dan jika rekapitulasi di tingkat daerah sudah rampung berarti tidak ada masalah lagi ditingkat daerah dan rekapitulasi dianggap sudah clear.
Menurut saya menarik diri dari proses rekapitulasi nasional sebagai wujud ketidak puasan terhadap pelanggaran yang terjadi bukanlah pilihan yang terbaik. Ini sudah terlambat untuk mengatakan tidak terima terhadap pelanggaran pemilu yang terjadi karena semua saksi – saksi ditingkat bawah sudah menyetujui hasil perhitungan. Entah apa alasan penarikan diri dan pengajuan gugatan ke Mahkamah Konstitusi yang jelas saya sangat menyayangkan sikap tersebut. bukankah jauh lebih baik menerima keputusan Komisi Pemilihan Umum dan bersama – sama berkontribusi mempercepat pembangunan negeri. Katanya cinta tanah air, , , ,

Motivasi dalam organisasi (macam teori)

  1.       Pengertian Motivasi Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang mempunyai arti berpindah. Sehingga motivasi diarti...