RESUMED FROM : Manajemen
Internasional, Oleh Fred Luthan dan Jonathan Doh
Budaya organisasi adalah nilai
dan keyakinan bersama yang memungkinkan anggota dalam organisasi untuk memahami
peran serta norma yang berlaku dalam organisasi. Budaya organisasi merupakan
karakteristik dan jati diri dalam sebuah organisasi. Karakteristik yang berkaitan dengan budaya
suatu organisasi antara lain norma, nilai, peraturan, dan iklim organisasi.
Dalam kaitan bisnis internasional
budaya organisasi perusahaan di suatu
sangat berbeda dengan budaya organisasi di negara lain. Tak jarang suatu
perusahaan mampu memelihara dua bahkan lebih budaya organisasi pada anak cabang
mereka yang beroperasi di negara yang
berbeda. Hal tersebut sejalan dengan riset Hofstede yang menyatakan bahwa nilai
budaya dari karyawan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
organisasi.
Menurut Deal dan Kennedy, Budaya
organisasi perusahaan pada dasarnya dibentuk oleh beberapa faktor seperti sejarah berdirinya perusahaan, nilai
dan kepercayaan perusahaan, ritual (kegaiatan yang sering dilakukan karyawan),
figur (yang dianggap penting bagi perusahaan, dan koneksi. Dalam konteks bisnis
internasional, preferensi budaya menjadi suatu pembahasan yang perlu dipecahkan
untuk menemukan titik temu ditengah aktivitas ekspansi bisnis seperti merger
dan akuisisi. Menurut Numeroff dan Abraham integrasi budaya organisasi memiliki
4 tahap yaitu (1) menentukan tujuan dan fokus;(2) mengembangkan mekanisme untuk
mengidentifikasi struktur organisasi; (3) penentuan pihak yang memiliki
otoritas yang dominan; (4) identifikasi pihak yang terlibat dan alur
komunikasi.
Budaya organisasi di Eropa secara
umum dikelompokkan menjadi 4 yaitu budaya keluarga, Menara Eiffel, Inkubator,
dan Peluru Kendali.
1. Budaya
Keluarga (Family Culture)
Budaya Keluarga
dikarakteristikan dengan herarki yang kuat dan berorientasi pada figur
pemimpin. Para bawahan menganggap pemimpin sebagai sosok yang dihormati,
disegani, diyakini mampu menentukan
kebijakan dengan baik, mampu mengayomi, dan
sosok yang bertanggungjawab. Keyakinan para bawahan terhadap figur pemimpin
mengakibatkan adanya keyakinan, ikatan, loyalitas, dan tanggungjawab atas tugas
masing-masing. Contoh perusahaan yang menganut budaya organsisasi antara lain
perusahaan dari negara Turki, China, Singapura, dan Hongkong
2. Budaya
Menara Eiffel (Eiffel Tower Culture)
Budaya menara
Eiffel dikarakteristikan dengan adanya penekanan pada tugas dan herarki kuat yang menunjukkan tingkat kesulitan,
kompleksitas, dan tanggung jawab. Seperti bentuk Menara Eiffel yang tinggi dan
lancip di puncak dan luas di bawah menunjukkan segala sesuatu dikoordinasikan
dari atas dan karyawan tau tanggungjawab masing-masing. Budaya organisasi ini banyak diterapkan di
perusahaan di negara Denmark, Jerman, dan Belanda.
3. Budaya
Peluru Kendali ( Guided Missile Culture)
Budaya peluru
kendali dikarakteristikan dengan adanya persamaan di tempat kerja dan
berorientasikan pada tugas. Budaya peluru kendali cenderung individualistik dan
memungkinkan variasi.
4. Budaya
Inkubator
Budaya inkubator
dikarakteristikan pada penekanan personal. Budaya ini didasarkan pada
keberadaan organisasi sebagai inkubator bagi pengekspresian diri dan pemenuhan
diri atas anggotanya. Budaya inkubator mampu menciptakan lingkungan dimana
partisipan berkembang dan berkomitmen secara emosional dengan pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar